OBYEK WISATA DI PULAU BALI

1.      Pura Tanah Lot
                     Pura Tanah Lot terletak di desa Beraban, Tabanan. Pura Tanah Lot merupakan pura paling terkenal di Bali dan sepertinya sudah menjadi ikon Pulau Bali. Keunikan pura ini adalah letaknya yang ditengah laut, sehingga apabila laut sedang pasang pengunjung tidak akan bisa mendekat, tetapi apabila air laut sedang surut pengunjung bisa menyebrang. Di pura ini juga terdapat ular laut yang dianggap suci.
                   Jika pengunjung ingin masuk kedalam pura, pengunjung harus menggunakan pakaian adat bali dan wanita yang haid tidak diperkenankan memasuki pura.
                   Selain karena keunikannya, obyek wisata tanah lot juga menyuguhkan pemandangan alam yang indah dan sunset (matahari terbenam).
2.      Bedugul
                   Bedugul merupakan sebuah danau yang di tengahnya terdapat pura. Danau ini terletak diatas pegunungan. Jalan menuju bedugul berkelak-kelok dan di sepanjang jalan kita akan melihat pemandangan yang indah.
                   Kita bisa mengelilingi danau dengan speed boat. Satu speed boat dinaiki 5 orang penumpang dan 1 pengemudi. Saat penulis ke bedugul, satu speed boat untuk sekali mengelilingi danau ongkosnya Rp. 85.000,00
3.      Joger
                   Joger merupakan sebuah merk T-shirt terkenal yang ada di bali. Joger terkenal karena permainan kata-katanya yang lucu, dan unik sehingga tak salah kalau disebut sebagai pabrik kata-kata. Permainan kata-kata ini bisa dijumpai pada tulisan di dinding-dinding dan di produk joger seperti kaos joger.
                   Showroom Joger terletak di Jl. Raya Kuta, Kuta Bali dan juga membuka cabang di daerah Baturiti, Tabanan Bali. Sistem keamanan di joger sangat ketat. Sebelum masuk ke showroom joger, pengunjung diberi stiker bertuliskan “VIP JOGER” dan kita diharuskan melewati pintu detector. Kata “VIP” merupakan singkatan dari “Very Iseng Person”.
                   Joger menggunakan sistem marketing yang terbalik. Seperti terlihat di tas pembungkus atau di produk joger yang bertuliskan “JOGER JELEK” atau juga tulisan yang tertera di kasir yang berbunyi “DILARANG BELANJA TERLALU BANYAK”.
                   Kualitas produk joger sudah tidak diragukan lagi. Setiap hari joger dipadati pengunjung. Saat penulis di showroom joger yang berada di daerah Baturiti, pengujungnya banyak dan antriannya sangat panjang.
                   Joger tidak buka cabang di luar Pulau Bali, dan akan tutup pukul 18:00 WITA.
4.      Pantai Kuta
                   Pantai Kuta atau juga disebut pantai matahari terbenam (sunset beach) adalah salah satu tempat obyek wisata yang paling diminati oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
                   Pantai Kuta terletak di sebelah selatan kota Denpasar, tepatnya di kabupaten Badung. Pantai Kuta berpasir putih. Pantai ini terkenal dengan ombaknya yang besar. Oleh karena itu, para wisatawan yang mempunyai hobi berselancar (surfing) sangat menyukai pantai ini. Para wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pantai Kuta biasanya berjemur diri di bibir pantai. Di kawasan Pantai Kuta terdapat cafe yang sangat terkenal yaitu Hard Rock Cafe.
                   Saat penulis pergi ke Pantai Kuta, cuaca di pantai ini gerimis sehingga pantai ini sepi dari pengunjung. Di pantai ini banyak terdapat sampah yang berserakan.
5.      Art center
                   Art Center adalah bangunan kompleks yang bergaya arsitektur tradisional bali. Di Art Center terdapat amphitheatre yang digunakan untuk mementaskan tari-tarian khas bali. Terdapat 5 tempat pementasan tari-tarian khas bali.
                   Saat penulis mengunjungi Art Center, penulis beerkunjung pada waktu pagi hari sehingga penulis tidak bisa menyaksikan tari-tarian khas bali.
6.      Niti Mandala
                   Niti Mandala adalah monumen perjuangan rakyat bali. Monumen ini terletak di Kota Denpasar. Monumen ini mempunyai 3 lantai. Pada lantai pertama terdapat kolam ikan. Ikan yang terdapat di kolam ini adalah ikan koi. Disamping kolam ada ruang pameran lukisan sejarah.
                   Pada lantai kedua kita bisa melihat diorama yang terdapat di etalase kaca. Diorama ini mengisahkan tentang keadaan Pulau Bali dari zaman prasejarah hingga sampai setelah kemerdekaan.
                   Di lantai ketiga adalah sebuah ruangan kosong yang di dalamnya kita bisa melihat lingkungan sekitar dari berbagai arah. Jika kita ingin pergi ke lantai tiga, kita harus menaiki anak tangga yang melingkar. Di lantai tiga ini oleh masyarakat setempat disucikan. Oleh karena itu, wanita yang sedang haid tidak diperkenankan memasuki lantai ketiga.
7.      Pantai Tanjung Benoa-Nusa Dua
                   Pantai Tanjung Benoa adalah pantai yang menyuguhkan banyak wisata air. Wisata air yang ada di sini bermacam-macam seperti parasailing, banana boat, jet sky, flying fish, glass bottom dan turtle island (pulau penyu) , diving (melihat bawah laut), snorkeling (melihat bawah laut memakai masker), wake board, water ski, dolphin tour, dan memancing.
                   Wisata air yang penulis ikuti di Tanjung Benoa adalah pergi ke pulau penyu (turtle island). Pulau Penyu merupakan sebuah pulau kecil yang fungsi utamanya adalah tempat penangkaran penyu. Penyu yang ditangkarkan di pulau ini bermacam-macam ukurannya dari yang besar sampai telurnya. Di Pulau ini tidak hanya terdapat penyu, tetapi juga ada ular, burung, kelelawar, dll. Semuanya dimaksudkan untuk kepuasan pengunjung.
                   Bila ingin pergi ke Pulau Penyu, pengunjung harus naik perahu. Perahu yang penulis naiki saat ke Pulau Penyu berjenis glass bottom boat (perahu yang terdapat kaca pada bagian bawahnya yang bisa digunakan untuk melihat pemandangan dibawah air). Untuk dapat ke Pulau Penyu, kita harus membuat rombongan berjumlah 10 orang. Tarif yang harus dikeluarkan pengunjung untuk dapat pergi ke Pulau Penyu bervariasi ada yang mematok harga Rp. 50.000,00 ada yang Rp. 40.000,00. Saat penulis ke Pulau Penyu, rombongan penulis hanya berjumlah 9 orang dan masing-masing orang harus membayar Rp. 40.000,00.
                   Saat kita akan keluar dari Pulau Penyu, kita diwajibkan membayar donasi suka rela untuk pemberian makan penyu, dan hewan lainnya.
8.      Uluwatu
                   Uluwatu adalah sebuah pura yang terdapat di atas tebing. Pura Uluwatu terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung. Pura ini terletak 97 meter dari permukaan air laut. Ulu watu berasal dari kata “Ulu” yang berarti atas, dan”watu” yang berarti tebing.
                    Di sekitar Pura ini terdapat banyak kawanan kera. Kera- kera di kawasan ini sangat nakal karena suka mengambil barang-barang milik pengunjung. Barang- barang milik pengunjung yang biasa diambil oleh kera ini bermacam-macam seperti sandal, kamera, telepon genggam, dll. Saat penulis mengunjungi pura ini penulis melihat banyak pengunjung yang barang bawaannya diambil oleh kera. Penulis juga melihat seorang wisatawan mancanegara yang tasnya diambil kera, lalu ada seorang penjual kacang melemparkan sebungkus kacang yang dijualnya kepada kera yang mengambil tas turis tersebut. Setelah tas milik wisatawan mancanegara berhasil dikembalikan kepada pemiliknya, orang tersebut berkata bahwa wisatawan itu harus membayar untuk kacang tadi. Dengan terpaksa, wisatawan asing tersebut memberikan sejumlah uangnya untuk membayar kacang tadi.
9.       Garuda Wisnu Kencana (GWK)
                   Garuda Wisnu Kencana adalah sebuah taman wisata di daerah Nusa Dua, Kabupaten Badung. Di taman wisata GWK ini terdapat patung garuda, Dewa Wisnu, dan tangan Dewa Wisnu. Kesemua patung tersebut merupakan bagian dari sebuah patung yang nanti bila selesai menjadi sebuah patung Dewa Wisnu menaiki garuda. Patung ini terbuat dari campuran baja dan tembaga. Patung ini nantinya akan mengalahkan tinggi patung Liberty.
                   Di GWK terdapat beberapa tempat rekreasi yaitu Wisnu Plaza, Lotus Pond, Amphitheatre, Tirta Agung, Indraloka Garden, dan Street Theatre. Wisnu Plaza adalah tempat diletakkannya patung Dewa Wisnu. Di dekat patung Dewa Wisnu, terdapat mata air yang dianggap mata air suci oleh orang setempat. Lotus Pond adalah area outdoor terbesar di GWK. Tempat ini bisa menampung kira-kira 6000 orang. Amphitheatre adalah suatu tempat pertunjukkan tari di GWK. Tarian yang di pentaskan di sini adalah Tari Kecak yang dipentaskan pukul 18.30 s/d 19.30 WITA.
                   Saat penulis berkunjung ke GWK, Tari Kecak yang dipentaskan adalah Tari Kecak Kontemporer yang bercerita tentang Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada yang berjuang mempersatukan Nusantara. Pertunjukkan Tari Kecak mundur dari jadwal semula di karenakan para penari terjebak macet.


10.  Pantai Sanur
                   Pantai Sanur atau juga disebut Pantai Matahari Terbit (sunrise beach) merupakan pantai berpasir hitam dan putih yang terdapat di timur Kota Denpasar. Pantai ini banyak di kunjungi wisatawan untuk melihat pemandangan matahari terbit. Disepanjang pantai terdapat tempat seperti pondok kecil untuk duduk wisatawan sambil menanti matahari terbit.
                   Saat penulis pergi ke Pantai Sanur, cuaca di Pantai Sanur sedang hujan sehingga keindahan matahari terbit tidak terlihat.
11.   Pasar Seni Sukowati
                   Pasar Sukowati merupakan pasar yang menjual karya seni atau kerajinan khas bali seperti lukisan, manik-manik, sarung khas Bali, kerajinan tangan, dll. Pasar ini terletak di Kabupaten Gianyar. Setiap kios di sini menggunakan sesaji yang mereka taruh di depan kios mereka.
                   Pada mulanya, setiap penjual di Pasar ini menawarkan barangnya cukup tinggi. Tapi tak usah khawatir, kita bisa menawarnya dengan harga serendah mungkin. Dan jika setelah menawar sang pedagang tidak menyetujuinya, jangan ragu untuk meninggalkan kios tersebut karena pasti si penjual akan memanggil kembali dan menawarkan harga tidak jauh dari harga yang kita inginkan.

                   Saat penulis di Pasar Sukowati, ada seorang penjual menawarkan sarung dagangannya dengan harga Rp. 45.000,00 lalu penulis mencoba menawarnya dengan harga Rp. 10.000,00. Pada mulanya penjual tersebut menurunkan harga sarung tersebut menjadi RP. 30.000,00 tapi penulis tetap menawar sarung tersebut dengan harga Rp. 10.000,00. Saat penulis ingin meninggalkan kios tersebut, penulis di panggil oleh sang penjual dan menurunkan harga sarung tersebut dengan harga Rp. 15.000,00 tapi karena niat awal penulis hanya ingin mencoba menawar saja,maka penulis tidak membeli sarung tersebut.

Komentar

Postingan Populer