Km 0 Citarum, Sebuah Ketenangan yang Dirindukan


Jika anda adalah orang yang bergelut dengan rutinitas yang padat, terutama dikota besar seperti Bandung atau Jakarta, anda pasti butuh tempat untuk sekedar menghilangkan lelah. Tapi sayang, kebanyakan orang juga berpikiran sama, sehingga ditempat rekreasi yang anda tuju juga penuh.



Km 0 Citarum, atau juga disebut dengan Situ Cisanti adalah sebuah danau buatan di kaki gunung wayang. Dengan ketinggian sekitar 1500 - 3000 mdpl, anda akan disambut dengan udara yang dingin nan sejuk dan pastinya segar, berbeda dengan udara kota yang kental akan asap kendaraannya. Dengan bermodal Rp15.000,00 (biaya camp) anda bisa mendirikan tenda, menikmati keindahannya dan sekaligus bermalam.

Bulan Desember 2016, tepatnya sebelum libur akhir semester, penulis bersama 3 orang teman mengadakan camping atau berkemah di situ cisanti.

Persiapan sebelum berangkat

Berangkat dari Bandung, pukul 11.00, kami berempat menggunakan 2 buah sepeda motor. Walaupun pada rencana awal berangkat lebih pagi, tapi itu lebih bagus daripada hanya rencana yang tak pernah terealisasi. Dengan jarak tempuh sekitar 50 - 60 km perjalanan memakan waktu sekitar 4 - 5 jam walaupun pada gps hanya mencantumkan perkiraan waktu sekitar 2 - 3 jam. Sejujurnya, bulan desember adalah waktu yang cukup buruk untuk bepergian, terutama untuk menikmati alam, karena anda akan berhadapan dengan hujan yang tiba tiba turun begitu saja. Karena mungkin kurangnya koordinasi, kami terpisah dijalan. Maka saya sarankan setidaknya bawa powerbank atau kalau dimungkinkan gunakan gps dengan bijak atau jika hp anda mendukung, anda bisa mengunduh database peta di hp lalu anda bisa menggunakan gps dengan paket data off, hal ini menghemat baterai. Terbukti, selama 4 jam handphone saya tidak kehabisan baterai. Jalan menuju Situ Cisanti sangat bagus. Hotmix sepanjang perjalanan, dan saat mendekati lokasi, jalan beton kami rasakan.





Ngomong-ngomong saya menggunakan lumia, jadi untuk hp android atau ios saya tidak tahu apakah hal tersebut bisa dilakukan atau tidak. Bagi yang membawa mobil, tenang saja, pengunjung selain kami membawa mobil kok.

Setelah tiba sekitar pukul 4 sore, kami segera memilih tempat tenda didirikan. Sebenarnya ada banyak spot untuk mendirikan tenda, tetapi kami memilih tepat disamping danau agar suasana lebih bagus dan lebih nyaman. Banyak pemancing disekitar danau, sehingga walaupun bukan hari libur danau ini cukup ramai.

Mendirikan tenda
Mendirikan Tenda

Setelah tenda berhasil berdiri, kami mencari lokasi mushalla dan toilet. Di situ cisanti terdapat 3 buah mushalla 2 diatas, dekat dengan parkir, dan satu lagi di dekat komplek makam. Di samping danau terdapat makam yang biasa dikunjungi dan disitu terdapat 7 buah mata air yang dipercaya membawa berkah. Makam itu dijaga oleh beberapa juru kunci dan para pengunjung hanya diperbolehkan masuk  dengan seijin juru kunci. Toilet selain berada diatas, di dekat makam juga ada. Disamping danau ada beberapa penjual makanan, jadi jangan khawatir bagi yang tidak membawa bekal jika hanya sekedar mi instan tersedia di warung warung tersebut.

Pada malam hari awalnya kami membakar kayu tapi apa daya hujan mengguyur yang membuat kami tak mempunyai pilihan lain selain berteduh kedalam tenda. Di malam hari juga ada beberapa pengunjung. Walaupun penulis tidak melihat, tapi dari suara langkah kaki dan suara obrolan kami tahu bahwa pengungjung cukup ramai. Terdengar suara baik pria maupun wanita, tua maupun muda.

Kami merasakan hawa mistis semenjak datang di waktu sore hari, tapi diwaktu malam apa yang kami rasakan di sore hari tak ada apa apanya.

Di Pagi hari, kami gunakan untuk berfoto karena banyak terdapat spot foto yang cukup bagus disini, antara lain dermaga dan tulisan "KM 0 CITARUM". Tapi sayang tangan tangan orang yg tidak bertanggung jawab mencorat-coret tulisan itu sehingga nampak kotor.

Dermaga Situ Cisanti

Pagi hari di danau

Tulisan KM 0 CITARUM

Dermaga situ cisanti
Setelah lelah, kami memutuskan untuk pulang. diperjalanan kami disuguhi pemandangan hamparan kebun teh yang luas. Dan kesempatan ini tak kami lewatkan begitu saja.

Kebun teh

Kebun teh
Diperjalanan pulang kami juga sempat singgah di pemandian air panas cibolang. Tak hanya mandi air panas, kami juga menyempatkan terapi ikan garra rufa. Rasa sakit pada awalnya, tetapi diakhir terasa nyaman. Selain itu kami mencoba teh yang ditawarkan di tempat terapi ikan.

Kalian harus mencoba teh ini. Nikmat bgt rasanya.



Dan disaat pulang melewati pangalengan, kami mencari oleh oleh. ada yang mencari permen dan ada yang mencari kopi.

sssttt....! Penjual kopinya cakep ternyata. hahahaha

Dan disitulah cerita perjalanan kami berakhir. Sangat direkomendasikan jika liburan pergi ke Situ Cisanti sekedar untuk melihat pemandangan atau bermalam menggunakan tenda.

Komentar

Postingan Populer